TRADISI SAPARAN BEKAKAK

KSJY. Sleman. Hujan deras yang mengguyur Gamping sejak siang hingga sore hari tidak menyurutkan ribuan warga sekitar Ambarketawang Gamping Sleman untuk mengikuti prosesi arak-arakan tradisi “Saparan Bekakak” jumat (21/1). Tradisi ‘Saparan Bekakak’ tersebut digelar warga Ambarketawang Gamping Sleman setiap bulan Sapar. Sebelumnya sudah diadakan kenduri pada hari kamis (20/1), dilanjutkan dengan pengambilan air suci Tirto Dono Jati dan Tirto Nyi Mayangsari di pimpin Lurah Magersari dari Umbul Tlogosari. Di bawa dalam bentuk kirab budaya menuju Kademangan Ambarketawang dilanjutkan pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Suryono.

Prosesi kirab yang terdiri dari bregada Mejing Kidul, Delingsari, Gamping Kidul, Gamping Lor, Sanggar Dwijo Premana dari Banyuraden menuju petilasan Gunung Gamping untuk di lakukan penyembelihan Bekakak. Dalam acara itu diarak 2 pasang pengantin Bekakak yang dirias gaya Jogja dan Solo, yang terbuat dari tepung beras ketan, tepung beras Jawa dan gula Jawa

Selain 2 pasang pengantin Bekakak yang di rias dan memjadi tontonan adalah jodhang menggunakan berbagai daun dan bunga seperti puring dan kemuning. Pelaksanaan arak-arakn 2 pasang pengantin Bekakak di meriahkan juga dengan ogoh-ogoh  dan genderuwo.

Ketua I Panitia Frans Haryono mengungkapkan puncak upacara adat di mulai dengan uyon-uyon  atau karawitan kemudian di lanjutkan dengan mengarak Bekakak, Tirto Dono Jati dan Tirto Nyi Mayangsari.(ags)

TULIS KOMENTAR ANDA DISINI ....