Sebuah Kisah Perjalanan “Jogja Istimewa”

Jogja Istimewa

KSJY. Sleman.Ulun handak bakisah sadikit sakadar babagi pangalaman mudahan sampian berataan marasa tarhibur, walau pun uln lain palawak yang bisa mahibur bubuhan pian nang kaya sule cs… (OVJ) nang bisa mahibur kita sampai katawa bahkan tapingkal-pingkal maharit kamih. Haaaaaa (salam kanal haja dari ulun Rhiea di Banjarmasin) tulisan dalam bahasa Banjar.

22.19 WITA (Banjarmasin, 29 Agustus 2012)*

3 bulan waktu yang cukup lama bagi seorang pengangguran seperti saya untuk merasakan perjalanan di kota yang katanya kota Istimewa, berhati nyaman, hayooo tau tidak apa ???? heeee ( Yogyakarta) …

Waktu yang saya perlukan untuk menyelesaikan penulisan ini hingga selesai juga cukup lama, selain itu saya juga perlu waktu yang panjang untuk mengambil keputusan harus menulis cerita ini, (sebagai pemula dalam menulis cerita harap maklum J ). Berbagi pengalaman bersama pembaca membuat saya semangat walau hasilya menurut saya sangat memuaskan dan spektakuler  ( kata mama dirumah yang jadi pendengar pertama ceritaku sambil beliau bikin sambal acan = sambal terasi ) haaaaaaa… J

*Yogyakarta Akhir mei 2011…

Lari dari rumah, bawa baju seadanya, tidak tau arah tujuan tanpa teman dan uang di saku, mencari jati diri, ingin berkelana seorang diri, putus cinta atau bahkan lari dari masalah, L…           haaaaa  (kaya cerita sinetron saja) tapi saya tidak begitu, wkwkwkwkwkkw….

Liburan panjang ini dimulai setelah saya merasa bosan dengan rutinitas di tempat saya tinggal (Banjarmasin-Kalimantan Selatan). Liburan sebelumnya di tempat lain yang saya lakukan tidak pernah terpikir untuk meungkapkanya dalam bentuk tulisan, tetapi karena motifasi kenalan saya di Jogja (Bang Budi BordeZ) hingga akhirya muncul lah cerita ini, J

“Semrawut” itu yang awal terlontar dimulut saya saat datang ke kota Jogja setelah melihat arus lalu lintas disana, rasa ketakutan dijalan raya juga ada karena pengguna jalan disini membawa motor sangat laju… (teryata iklan Komeng pas untuk kota Jogja saat melaju dijalan raya ayam-ayam pada terbang, haaaaa)

*1 bulan pertama di kota Jogja

Saya lebih banyak tinggal dikos yang dekat dengan kampus kaka saya FK UGM… rutinitas setiap hari disana tidak jauh dari perpustakaan, keliling UGM sambil Olah Raga tiap hari keliling Grahasaba pakai sepeda gratis yang disediakan UGM untuk Mahasiswa dan umum (di Banjarmasin masih belum ada penerapahn seperti ini untuk kawasan kampusya, tapi……  kalau dicoba bagus juga hidup sehat tanpa asap pabrik… wkwkkwkw)

*2 bulan di Kota Jogja,

Saya mulai berpikir  harus mencari kawan untuk mehibur diri, tanpa kawan sunyi dan kurang lengkap untuk menikmati kota istimewa berhati nyaman ini. Pertama kali mendengar kan lagu yang judul Yogyakarta berhati nyaman saya langsung suka bahkan membuat saya ingin tahu lebih banyak tentang Jogja

(lagu : Yogyakarta berhati nyaman katax lagu ini diciptakan pengamen jalanan tapi kebenaranya ntahlah J saya hanya sebagai penikmat ).

Sebagai orang pendatang, saya melihat kota Jogja bukan hanya kental budaya tetapi juga  disini kental para pengamen dan anak jalanan, keadaan seperti ini membuat saya miris bahkan harus merasa bersyukur dengan kondisi saya sekarang ini. (Thank’s To ALLAH )

Kalau saya ikut membahas budaya Jogja tidak ada habisnya, lagi pula teman-teman semua mungkin jauh lebih berpengalaman bahkan paham dibandingkan saya yang baru mengenal kota Jogja, tetapi dengan semua keindahan dan kelebihan kota Jogja teryata dibalik itu semua harus ada pembenahan oleh semua pihak terlebih penataan gepeng yang terkadang mereka harus tidur di emperen depan toko-toko…. (tanpa niat menggerutui apalagi pengajuan protes pendapat ini hanya sebagai luapan isi hati )

Malioboro… salah satu ikon kota Jogja, tidak luput dari jadwal perjalanan saya selama di sana. Bahkan saya kesana hampir tiap minggu bukan ingin berbelanja tetapi saya hanya datang untuk menikmati alunan irama music yang dibawakan pengamen khas Jogja, tanpa seorang teman pun saya tetap nekat kesana untuk menikmati irama itu. Bukan kata bosan yang ada tetapi justru telingan ini ketagihan untuk mendengarkanya. ( yang pernah datang ke Jogja rugi kalau belum pernah mendengarka)… xixxiixixixix…

Kesederhanaan itulah kata-kata lain yang ada di benak saya untuk kota Jogja, yang membuat saya betah lebih lama lagi tinggal disana. Kesederhanaan itu terlihat pada orang-orang yang tinggal disana, (sambil memandang keseberang jalan ..) Seorang ibu rumah tangga dengan penuh kasih sayang dan perhatian dia mengantar anakya sekolah, tetapi siapa yang menyangka teryata ibu tersebut seorang Propesor dan Guru Besar di salah satu perguruan Tinggi di Kota Jogja. Itulah salah satu contoh kesederhanaan yang saya temukan di kota Jogja, apakah itu suatu keperibadian seseorang atau istemewanya kota Yogyakarta saya pun tidak mengerti… ?????

3 bulan selama di Jogja,

Banyak orang yang saya temui, saya kenal, bahkan yang mau berteman dengan saya, karena kalian semua perjalanan saya di Kota ini jadi lebih bergairah J. Teman pertama di kota Jogja “Singgih salah satu menginspirasikan saya tentang arti ikatan Orang tua dan anak, dia juga sebagai pendatang di kota Jogja karena aslinya berasal dari kota Medan.

( walau pun kepribadianya cuek dan coooools… banget, tapi dia membuat saya terpesona mirip fans lama waktu masih SMA, ciah ciah ciah curhat.com jadiya, haaaaaa jadi malu)

Yang membuat saya berkesan lainnya yaitu kenal dengan Om Don Hasman, saya tidak tau siapa beliau laki-laki tua berumur sekitar 70 tahun (sambil menduga-duga???? ) tetapi beliau masih kuat untuk melakukan perjalanan jauh seorang diri ( beliau memang seorang petualang legendaris penuh dengan pengalaman hidup ). Pertama kali melihat saya sudah menduga orang ini bukan orang sembarangan. Om Don Hasman banyak berbagi cerita dan dari beliau saya tau  kalau seorang petualang tidak akan mengenal usia, karena alam akan selalu menjadi inspirasi semua umur yang ingin menikmatiya. Bahkan beliau selalu berbagi pengalaman yang menjadikan saya lebih termotifasi menjali hidup, Thank’s To Allah sudah mempertemukan saya dengan salah seorang tokoh besar melegenda di Indonesia

Awal pertemuan kami dibilang unik juga bisa  tetapi dibilang suatu kebetulan juga bisa hahahahhaha…. berbulan-bulan di Jogja baru pertama kali dan menjelang kepulangan saya ke habitat (Banjarmasin) saya main ke salah satu tempat PA di UGM padahal tempatya dari kos dekat, tetapi saat itulah jam langkah saya tepat karena saat itu juga saya bertemu dan kenal dengan Om Don Hasman, mungkin semua ini sudah menjadi garis perjalanan saya.

Kenal dengan teman-teman jurnalis merupakan kesan yang membanggakan bagi saya, tetapi juga membuat saya harus membuka kenang dulu di masa saya masih ada di lingkungan itu. Terlebih lagi  harus mempertemukan saya kembali dengan orang yang mirip sekali dengan seseorang yang pernah dekat dengan saya yang hampir menjadikan saya mengubah status di KTP (OHHH may GOOD) , tidak tau siapa namaya, tetapi postur tubuhya, gaya bicara, rambut gondrongya, tingkah lakuya bahkan pekerjaanya wawwww… (Indonesia teryata begitu sempit)  lhooo lhooo lhooo jadi curhat, tetapi bukan dengan mengurangi rasa hormat atas siapa pun anda,,, dari Om Don Hasman saya mengenal semua teman-teman jurnalis, terima kasih.

Semua tempat yang saya kunjungi selama di Jogja beragam dan berkesan diantaranya Kawasan Keraton, Taman Sari, Taman Pintar, Malioboro, Pasar Bring Harjo, Taman Pelangi,  beberapa tempat obyek wisata di Kaliurang, Pantai Depok, Pantai Parang Tritis, Alun-Alun, berbagai Angkringan dan lain-lain.

Tetapi tidak kalah berkesanya saat buka puasa di bulan Ramadhan bersama Om Don Hasman, Mapagama dan teman-teman Jurnalis. Hari itu spesial kos saya menjadi tempat kumpul sambil menikmati sup Banjar buatan saya dan kaka saya. Soto atau Sup Banjar merupakan salah satu ciri khas makanan  daerah kami Banjarmasin. Om Don pernah bilang sudah lama tidak makan Soto Banjar dan ingin sekali makan Soto Banjar maka muncul lah ide untuk masak sup Banjar sebagai jamuan yang tepat untuk menggugah lidah. Semoga dilain kesempatan bisa kumpul dan saling berbagi bersama lagi di kota Banjarmasin…

Om Don Hasman salah satu petualang Indonesia yang legendaris, perjalananya sudah keliling Indonesia sampai kepelosok bahkan mancanegara. ( Wawwwww…. luar biasa )… . Melihat hasil Dokumentasi dan mendengarkan cerita beliau menjadikan saya lebih terinspirasi kalau hidup kita akan lebih berguna jika kita menikmatinya dengan rasa syukur dan saling berbagi, terima kasih atas kesediaan beliau memberikan hasil dokumentasiya sebagai pembelajaran bagi saya.  ( ada  PR besar untuk saya dan kebanggaan seandainya teman-teman bisa datang ke kota saya Banjarmasin – Kota Seribu Sungai ) mudah-mudahan… Amin….

Teman saya lainnya yang menemani selama di Jogja, mengisi waktu dengan jalan-jalan atau foto-foto setiap rutinitas yang saya lakukan menjadikan saya memaknai arti hidup di usia ke 27 tahun ini. Tanpa kalian mungkin kurang berkesan Jogja untuk dinikmati. Thank’s to Yessi, Danang, Ajiji, Bang Yoga, Vebrie, Gunawan, Bontang, Bekti, Jul, Adi, Fahmi, Cipir, Samid, Sony, Burjo, Fahmi, Ncus, Riyan, Mas Icang, Mas Tono, Mas Adi, Fikri, Diyah, Hajar, Pa Indra dan lain-lain.

Sudah haja kisah ulun yang singkat ngini, cukup sampai disini haja sakiraya bubuhan sampiyan barataan sanang membacanya, napa bila ada salah dari ulun kapada sampiyan barataan atawa ada kasalahan dalam penulisan kisan ngini uln minta maaf banar, tarima kasih J Wassalam.

Catatan :

  • Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, maaf apabila ada nama yang tidak disebut dalam penulisan ini,
  • Diawal dan akhir paragraf sengaja saya tulis dalam bahasa Banjar hanya untuk mensosialisasikan budaya bahasa Banjar, inti tulisan itu hanya penyampaian pembukaan cerita sedangkan akhir paragrap hanya penutup cerita dan ucapan terima kasih,
  • Setiap akhir paragrap tulisan, saya selalu memberikan senyuman, hal ini saya lakukan hanya ingin memberikan latihan senam mulut agar pembaca selalu merasa ceria saat pembaca tulisan ini  ( yang jarang senyum harus ingat senyum adalah ibadah, kwkwkwwk J )
  • Gambar dokumentasi lainya selama di Yogyakarta.
  1. Tugu Jogja menjadi kunjungan pertama saat datang ke kota istimewa

  1. Merapi ( acara ritual Keraton saat di rumah Alm.mbah Marijan )

  1. Acara Pimnas saat di UMY

  1. Liburan bersama teman-teman Mapagama

  1. Kawasan Keraton dan sekitarnya

  1. Alun-alun

Oleh :

Fitriana Fitri (fitriayuma@gmail.com)

Takjilan Together (Pakualaman, 1 Agustus 2012)

Pada bulan puasa kemarin, Komunitas Studi Jurnalistik Yogyakarta berkesempatan untuk mengadakan pertemuan dengan tajuk takjilan together yang juga sekaligus sebagai ajang bertukar pikiran para penggiat dan pemerhatinya. Pertemuan yang diadakan di bawah pohon beringin rindang di halaman Pura Pakualaman itu semakin semarak dengan hadirnya Om Don Hasman, salah seorang legenda dalam dunia jurnalistik yang saat ini berdomisili di Bandung. Selain itu, hadir pula Budi Saksono dan Alvein Damardanto yang merupakan pioneer komunitas ini; dan juga teman-teman dari beberapa komunitas ataupun umum yang concern terhadap komunitas ini. Pada kesempatan ini pula, dijelaskan juga tentang apa dan bagaimana visi misi dari KSJY oleh Mas Budi dan Mas Alvein. Selain itu juga ada sesi curhat dan bertukar pengalaman tentang dunia jurnalistik oleh teman-teman yang hadir dalam pertemuan ini.

Pada pertemuan ini dibahas tentang tentang latar belakang pendirian KSJY ini. Kelompok studi ini dibentuk sebagai wadah kecil bagi para peminat, pecinta maupun pemerhati jurnalistik Indonesia. Selain itu juga sebagai sarana untuk melatih kepekaan terhadap penyelesaian masalah, yaitu melalui bidang jurnalistik. Seperti kita ketahui, bahwa masyarakat Indonesia telah akrab dengan dunia jurnalistik. Namun ada hal krusial yang terjadi dalam hubungan ini, yaitu kurang dipahaminya oleh masyarakat tentang perbedaan antara jurnalistik murni dan jurnalistik abal-abal atau junk-journalistic (Alvein, red.) secara luas. Sehingga yang terjadi adalah jurnalistik yang hidup di Indonesia pada masa sekarang ini cenderung banyak difungsikan sebagai tumpangan-tumpangan propaganda, seperti politik atau kepentingan-kepentingan tertentu. Kepedulian media-media besar terhadap etika jurnalistik cenderung menurun apabila terkait dengan permasalahan-permasalahan ini. Fungsi jurnalistik dalam konteks media propaganda pada akhirnya mengakibatkan sulitnya membedakan antara permasalahan lokal, nasional maupun internasional. Kondisi seperti inilah yang juga melatarbelakangi terbentuknya KSJY. Selain itu juga fenomena rendahnya idealisme generasi muda saat ini tentang sebuah karya yang mereka buat sendiri, mengakibatkan kelangkaan terhadap seorang visioner, terutama dalam bidang jurnalistik. Diharapkan ke depannya, KSJY bisa ikut berperan aktif dalam mengembalikan jurnalistik Indonesia ke jalur yang semestinya. Untuk menunjang tercapainya visi dan misi ini, maka KSJY akan mengadakan pertemuan rutin dan mengadakan workshop jurnalistik. Selain itu, KSJY juga memiliki blog yang diharapkan dapat menjadi sarana menampung dan menampilkan reportase-reportase dari masyarakat (citizen journalism) maupun orang-orang yang ada dalam KSJY itu sendiri.  dan juga sebagai sarana pembelajaran tentang penyajian berita yang ringan dan berkualitas tanpa harus keluar dari kode etik jurnalisme.

Pada kesempatan ini juga, Om Don Hasman mencurahkan isi hatinya tentang kondisi dunia jurnalistik Indonesia saat ini. Menurut beliau, jurnalisme pada masa sekarang ini dirasakan kurang berbobot, kurang menarik dan terkesan dangkal. Bahkan, dunia jurnalistik di Indonesia dapat dikatakan lebih kejam dari para kapitalis sehingga diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mengembalikan jurnalisme Indonesia ke jalur yang benar. Hal ini dikarenakan berita yang ditulis oleh seorang jurnalis mewakili kehadiran ribuan orang.  Salah satu cara untuk mengembalikan jurnalisme di Indonesia ke jalur yang sebenarnya  adalah dengan optimalisasi media sosial yang sedang marak saat ini. Selain itu juga dengan adanya pemberian materi pengajaran jurnalistik yang terarah sehingga kualitasnya pun akan meningkat. Pembuatan reportase yang dibukukan untuk kontribusi dalam dunia pendidikan juga merupakan salah satu cara efektif yang dapat ditempuh. Tentang KSJY sendiri, Om Don memberikan apresiasi positif. Bagi beliau, terbentuknya KSJY ini sangat bagus sekali terutama untuk memberikan peluang terhadap orang-orang yang berminat dalam bidang jurnalistik untuk dapat belajar dan mengapresiasikan sisi jurnalis mereka dalam jalur yang benar. Om Don berharap bahwa pada setiap pertemuan rutin, KSJY dapat menghadirkan ahli-ahli dalam bidang jurnalistik. Selain itu, beliau juga mengharapkan agar nantinya KSJY dapat ikut serta dalam menyelamatkan dunia jurnalistik Indonesia ke rel yang benar.

Oleh karena itu, dalam jangka pendek KSJY berharap dapat mengadakan pelatihan jurnalistik dan mengadakan pertemuan yang selanjutnya.

Salam!

(tk)

 

 

Pemenang Lomba Kejam-kejaman

Tiga orang bertanding untuk melihat siapa yang paling kejam.

Lelaki yang pertama menyerang seorang perempuan dan memukulnya sehingga giginya patah, darah keluar dari hidung dan telinga perempuan itu, dan akhirnya perempuan itu pingsan.

Dia berputar dan menghadap dua lelaki dan berkata, “Akulah orang yang paling kejam”,

Lelaki kedua bangun dan memperkosa perempuan itu dan terus memukul perempuan itu hingga perempuan itu mati.

Dan dia berkata, “Tidak ada siapa yang lebih kejam daripada aku”.

Lelaki ketiga pula bangun dan senyum dan menjawab “Akulah yang paling kejam, aku cuma berdiri dan melihat kekejaman kamu sedangkan perempuan ini adalah adikku.”

 

Ket:

Perempuan itu adalah Iraq

Lelaki pertama adalah Saddam

Lelaki kedua adalah Negara Barat

Lelaki ketiga adalah Umat Islam — yang hanya berdiam diri dan melihat.

 

-Mutiara Amaly Vol.18 hal. 10

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta VI – 2011

KSJY. Jogja. Walikota jogja H. Herry Zudianto, SE. Akt, MM mengungkapkan bahwa dampak dari letusan merapi membuat orang takut untuk datang ke jogja, maka pada kesempatan in i pak walikota menegaskan agar orang jangan takut datang ke jogja “ ayo ke jogja” jogja ini aman untuk dikunjungi layak dikunjungi dari jogja banyak yang bisa ditonton banyak yang bisa dinikmati saya mendukung sekali acara ini mudah-mudahan  dapat mengembalikan citra Jogaja dan juga mengenalkan wisata heritage khusunya heritage Tionghoa dan heritage di Jogja pada umumnya.

Perayaan tahun baru imlek tahun ini mengangkat tema “Ayo ke Jogja, Jogja pelangi Budaya Indonesia” harapan dari acara imlek tahun ini agar daapt memulihkan kembali pariwisata yang ada di Jogja pasca letusan merapi.

Dalam karnaval yang akan digelar nantinya juga akan ditampilkan group jathilan dari sekitar lereng merapi antara lain jathilan Kinarejo,dan jathilan  Pangkukrejo. Yang menarik dari Pekan Budaya Tionghoa (PBT) kali ini adalah ditampilkan juga kesenian dari beberapa kebudayaan Negara China, Myamar dan Kamboja yang dibawakan oleh mahasiwa yang belajar di Jogja.

Panitian (PBT) terdiri dari 14 paguyupan dan seluruh anggota JCACC (Jogja Chinese Art and CultureCenter) di DIY, yang rencana akan digelar mulai  tgl 13-17 februari 2011. Tanggal 13 februari dimuali dengan ritual Merti Bumi yang digelar di Taman Pintar Jogja pukul 13.00wib, iring-iringan karnaval dimulai dari taman parkir Abubakar Ali – Titik Nol. Yang menjadi Icon pada PBT tahun ini adalah di pertunjukan Naga terpanjang di Indonesia, Barongsai terbesar di Indonesia, dan  patung kelinci sebgai lambang shio kelinci.

Acara akan difokuskan di tanah kosong yang dulunya eks gedung UPN yang akan digunakan untuk pentas seni, food bazaar,dan pertunjungan wayang Poo Tay Hie. Pada PBT kali ini akan menghadirkan pertunjukan kembang api dalam jumlah kecil pada awal pembukaan saja.(ags)

ECC UGM kembali hadir menggelar event job fair yang kedelapan kalinya dalam “Career Days UGM VIII” di GSP UGM.

KSJY. Sleman. Lulusan sarjana dari beberapa Universitas terkemuka, tumpah ruah dalam ajang Career Days UGM VIII pada hari terakhir minggu (6/2). Career Days UGM VIII 2011 terbuka bagi seluruh lulusan universitas serta berbagai latar belakang pendidikan atau penjurusan. Pengunjung member maupun non-member berhak untuk bergabung dan berkompetisi dalam event ini, namun bagi member ECC UGM akan mendapat keistimewaan masuk melalui puintu utama, sedangkan untuk pengunjung biasa akan masuk melalui pintu gedsung GSP lantai 2 yang terlebih dahulu mengisi formulir identitas yang diberikan dengan gratis. Selanjutnya, formulir identitas diri yang menggunakan lembar jawab komputer ini akan discan dan datanya akan kami berikan ke seluruh perusahaan peserta job fair. Dan juga panitia juga menyediakan katalog yang berisi informasi lowongan dan denah lokasi dengan mengganti biaya cetak sebesar Rp 3.000,-.

Acara ini digelar tanggal 05 hingga 06 Februari 2011 mulai pukul 08.30-16.30 WIB di Gedung Grha Sabha Pramana lantai 1 dan 2, jika selama ini area job fair terbatas pada lantai 2 gedung Grha Sabha Pramana UGM kini area job fair diperluas hingga lantai 1. Pengunjung akan memiliki lebih banyak pilihan perusahaan dan tentunya kesempatan untuk menjadi calon karyawan. Kegiatan ini menghadirkan 59 perusahaan besar antara lain PT. Pertamina (Persero), Tbk, PT. PLN (Persero), PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dll. (ags)

“Entrepreneur Days” STIMIK AMIKOM Yogyakarta Pengusaha Baru di Tahun Baru

KSJY. Sleman. Sebanyak 52 entrepreneur yang berasal dari kalangan mahasiswa Amikom, luar kampus Amikom, maupun UMKM di Jogja (25/1) mengikuti “Entrepreneur Days” STIMIK AMIKOM Yogyakarta. Event “Entrepreneur Days” secara resmi dibuka hari ini di unit 5 Basement  Square STIMIK AMIKOM Yogyakarta, yang berlangsung dari tanggal 25-27 januari 2011. untuk tema kali ini panitia mengangkat tema “menjadi Pengusaha Baru di Tahun Baru”. Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan seminar motivasi Entrepreneur bernuansa humor Duet “MAWUT” Setyawan, bersama motivator humoris Indonesia. Pada awalnya kegiatan semacam ini diadakan sebagai rangkaian kegiatan Wisuda di STIMIK Amikom untuk memacu sifat wirausaha pada para alumnus mahasiswa, kata Unggung Dhewa Nugraha sebagai penanggung jawab pameran.

Kami mengikuti Event ini selain sebagai ajang promosi produk kami, juga sebagai ajang pembuktian bahwa generasi muda di jogja masih besar perhatianya terhadap dunia Entrepreneur, kata salah seorang peserta “Entrepreneur Days” Anggit W.  Anggit sendiri sebagai salah satu staf Enter Nurani group yang membawahi beberapa bidang usaha antara lain Rumah Penulis Jogja, BHS, Alaska wrung makan dll, baru kali ini mengikuti event ini.(ags)

Pementasan Kethoprak Lesung Sastra Budaya “BABAD KAMANAGARA : JAMANING KALABENDHU”

KSJY. Sleman. Jumat (21/1) Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pementasan kethoprak dengan menyuguhkan kondisi masyarakat Indonesia. Pementasan kethoprak yang mengambil konsep Kethoprak Distro diusung dari perilaku sosial masyarakat yang sedang berkembang pada saat ini, walaupun pada intinya hampir sama dengan pementasan kethoprak sebelumnya. Pementasan ini diselenggarakan pada tanggal 21 Januari 2011 di Pusat Kebudayaan KoesnadiHardjasoemantriUGM dengan beberapa pemerannya antara lain Manyoel Sutopo, Gundi, Kuncunk “siap membantu”, Alit “jabang bayi”, Sugeng “iewak bandeng”, Chedel “Sri Redjeki”, dll.

Kesewenang-wenangan dari pemerintah tidak asing bagi masyarakat sekarang, apalagi rakyat yang merasa dijejali dengan janji-janji dan tiada terwujud ketika mereka menjabat. Seakan semua kekayaan dikuras habis untuk kepentingan pribadi, keluarga, golongan dan kroninya. Ketika rakyat semakin tertindas, tertindas dan terinjak maka satu hal yang pasti akan terjadi adalah sebuah penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang tidak pernah mendengarkan jeritan rakyat dan peduli dengan kesejahteraan masyarakatnya. Cerita kethoprak ini mencoba mencitrakan masalah-masalah di negara yang kita tempati sekarang, negara Indonesia.

Adapun tujuan dari pementasan kethoprak ini yaitu untuk memberikan ruang bagi para pelaku seni dan budaya lokal untuk mengakrabkan kebudayaan lokal kepada para mahasiswa, menanamkan sikap apresiatif terhadap kesenian dan kebudayaan, serta membangun interaksi antara mahasiswa dengan masyarakat.(ags)

TRADISI SAPARAN BEKAKAK

KSJY. Sleman. Hujan deras yang mengguyur Gamping sejak siang hingga sore hari tidak menyurutkan ribuan warga sekitar Ambarketawang Gamping Sleman untuk mengikuti prosesi arak-arakan tradisi “Saparan Bekakak” jumat (21/1). Tradisi ‘Saparan Bekakak’ tersebut digelar warga Ambarketawang Gamping Sleman setiap bulan Sapar. Sebelumnya sudah diadakan kenduri pada hari kamis (20/1), dilanjutkan dengan pengambilan air suci Tirto Dono Jati dan Tirto Nyi Mayangsari di pimpin Lurah Magersari dari Umbul Tlogosari. Di bawa dalam bentuk kirab budaya menuju Kademangan Ambarketawang dilanjutkan pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Suryono.

Prosesi kirab yang terdiri dari bregada Mejing Kidul, Delingsari, Gamping Kidul, Gamping Lor, Sanggar Dwijo Premana dari Banyuraden menuju petilasan Gunung Gamping untuk di lakukan penyembelihan Bekakak. Dalam acara itu diarak 2 pasang pengantin Bekakak yang dirias gaya Jogja dan Solo, yang terbuat dari tepung beras ketan, tepung beras Jawa dan gula Jawa

Selain 2 pasang pengantin Bekakak yang di rias dan memjadi tontonan adalah jodhang menggunakan berbagai daun dan bunga seperti puring dan kemuning. Pelaksanaan arak-arakn 2 pasang pengantin Bekakak di meriahkan juga dengan ogoh-ogoh  dan genderuwo.

Ketua I Panitia Frans Haryono mengungkapkan puncak upacara adat di mulai dengan uyon-uyon  atau karawitan kemudian di lanjutkan dengan mengarak Bekakak, Tirto Dono Jati dan Tirto Nyi Mayangsari.(ags)

Hujan Deras Yang Mengguyur Jogja Membuat Selokan Mataram Jebol

KSJY. Sleman. Hujan deras yang terjadi senin (6/12) membuat Selokan Mataram yang terdapat di dusun Tobongsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Jebol. Hal tersebut diakibatkan terlalu besarnya debit air yang mengaliri Selokan Mataram ketika diguyur hujan deras, ditambah lagi dengan kondisi Selokan Mataran yang melintasi sungai Tobong sudah ada indikasi keretakan sebelumnya. Puluhan warga sekitar yang melintasi jalan Ring Road Utara berhenti sejenak untuk menyaksikan jebolnya Selokan Mataram. Hujan deras yang menguyur Jogja selama 3 jam lebih tersebut membuat air yang mengalir melalui sungai-sungai kecil meluap sehingga sebagian besar luapan air tersebut mengalir ke slokan mataram. Jika aliran air Selokan Mataram semakin membesar dikhawatirkan akan membahayakan warga yang tinggal di bantaran Sungai Tobong yang berada persis di bawah Selokan Mataram. Saat ini semua aliran yang mengalir dari Selokan Mataram mengalir turun menuju ke Sungai Tobong.

“Jebolnya Selokan Mataram terjadi sekitar pukul 15.00 wib tadi ketika hujan deras mengguyur Jogja, tetapi sebelumnya sungai Tobong memang sudah mengalami kenaikan debit airnya sebelum Selokan Mataram jebol”, ungkap Bandi, salah seorang warga yang tinggal di bantaran sungai Tobong.

Selokan mataram sendiri sudah sejak 1 bulan yang lalu telah dihentikan aliranya dikarenakan bagian hulu Selokan Mataram sedang dilakukan pengerukan akibat adanya endapan Lumpur yang menghambat aliran air Slokan Mataram.(ags)